Kalian yang mengikuti kanal sosial media-ku pasti mengetahui kalau aku menyukai Muse, grup musik beraliran rock dari Teignmouth, Devon, negeri ratu Elizabeth. Aku memuji kejeniusan Matt Bellamy sang vokalis yang juga menjadi otak dari lagi-lagu Muse yang terasa sangat progresiv dan sarat dengan kritik sosial. Begitu pula dengan riff gitarnya, Kaoss Pad dan berbagai aksesoris konsernya yang hi-tech!
Namun apakah aku punya band favorit lainnya?
Punya! Jika ditanyakan siapa saja, dalam genre dan aliran, aku sangat menikmati alunan lagu British yang punya akses “manis” pada lagu-lagunya. Lengkap dengan falsetto-falsetto yang dominan pada lagunya.
Jadi inilah band-band British dan ke-tujuh lagu favorit dari masing-masing band. Kenapa 7? Simple, karena aku penyuka angka 7 🙂
Thom Yorke – Radiohead
Sering dibanding-bandingkan dengan Matthew Bellamy dan head-to-head antara Radiohead versus Muse. Namun bagiku, mereka berbeda. Baik dari lagu yang diusung maupun lirik-liriknya. Radiohead lebih ke Pop dengan lirik seputar asmara. Pun dengan gaya panggungnya, mereka lebih kalem dibanding dengan Muse. Di atas adalah 7 lagu favoritku dari band ini. Siapa yang tak familiar dengan lagu Creep? Atau siapa yang tak bisa menebak keseluruhan lagu saat intro dengan suara drum dan gitar akustik lagu High And Dry dimainkan. Disambung dengan suara falsett di bagian reff-nya 🙂
Matthew Bellamy – Muse
Jujur saja, saat memilih ke 7 lagu yang mau kumasukan di playlist ini, aku cukup kesulitan. Kenapa? Karena aku suka dengan semua lagu Muse! Matt, Dom dan Chris yang menggawangi band ini membawa aliran musik rock nan progresiv. Soal komposisi musik, mereka bertiga punya andil. Suara Matthew James Bellamy serta riff-nya di atas gitar Manson adalah legendaris! Dari album mereka yang terakhir, besutan rock yang ‘kasar’ sukses besar mereka bawakan. Dominic Howard, drummer kidal menggebuk drum kit MD dengan perkasa namun tetap apik dalam mengetuk drum elektronik di lagu Undisclosed Desires. Chris Wolstenholme membetot bass dengan gaya rock yang saling mengisi antara rhythm cepat dan keras seperti lagu Supermasive Blackhole dimainkan. Dia juga menjadi backing vocal serta memainkan harmonika di beberapa lagu Muse.
Chris Martin – Coldplay
Dinamis! Ini satu kata yang tepat untuk menggambarkan band ini. Meski mereka berasal dari band yang membawakan aliran pop menye-menye namun mereka tak pernah takut untuk bereksperimen dalam meramu nada. Kalian ingat lagu Fix You dan Yellow? Dulu mereka berangkat dari dua lagu dengan nada dan lirik melankolis lalu kemudian mereka menggebrak dengan Princess of China yang berkolaborasi dengan Rihanna. Penggunaan Synthesizer lalu perlahan mereka pakemkan sebagai ciri mereka di 2 album terakhir. A Sky Full of Stars sukses besar! Musik elektronik yang sedang demam kala album ini dirilis menjadi satu faktor larisnya album mereka. Lalu rilisan terbaru mereka adalah A Head Full Of Dreams dengan single yang berjudul sama juga tak kalah sintingnya! Penamaan unik seperti Mylo Xyloto juga menambah “manis” yang digawangi oleh Chris Martin, Guy Berryman, Jonny Buckland dan Will Champion ini.
Seperti lagu Viva la Vida yang terdengar heroik, aku lantas menamai post ini dengan Viva la Brit! Bagiku, mereka adalah icon musik Brit yang patut dipujikan. Bagaimana dengan Ed Sheeran atau Sam Smith? Hey! Mereka bukan band, melainkan solois. Dan menurutku mereka tidak iconic, baik dari warna musik, suara maupun aksi panggung. Biasa saja :p
Selamat hari Jum’at. Kalian suka yang brit-brit atau lebih condong ke hip-hop nan ngamrik?