Jakarta, Terima saja nasibmu. Anggap saja kesombonganmu punya tarif yang harus dibayar. Hingar bingar kotamu, budaya kelas menengah-keatasmu dan segala pikuk polah tingkah orangmu. Terimalah pilumu sendiri kala air bah datang. Terimalah kalau tiada satupun manusia atau nabi yang didatangkan Tuhan untuk bernubuat di kotamu yang oportunis. Jika nanti kau sudah mendidih, bolehlah kau berputus… Continue reading